Sebelumnya bahan ajar atau substansi kajian mengenai ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) di Perguruan Tinggi mengacu pada Keputusan Dirjen Dikti No. 30/Dikti/Kep/2003 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat yang memuat dua matakuliah, yaitu Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) dan Ilmu Kealamian Dasar (IAD). Kelelahanvisual. Kelelahan monoton. Kelelahan materi. Kelelahan fisik. Semua jawaban benar. Jawaban: C. Kelelahan materi. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut merupakan jenis-jenis kelelahan yang terdapat pada manusia, kecuali kelelahan materi. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Berikut Berikutini merupakan jenis-jenis pelayanan yang terdapat di internet, kecuali.A. ChattingB. GopherC. EmailD. Membuat programE. Blog. Question from @Adam666 - Sekolah Menengah Atas - Ti Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. 1. K3 merupakan perkembangan dari …. a. OASH b. OSH c. ILO d. WHO e. UN 2. Salah satu tujuan awal dibentuknya standard keselamatan dan kesehatan di tempat kerja adalah …. a. Perang b. Kelaparan c. Bencana alam d. Moral e. Kemiskinan 3. Beberapa jenis resiko yang bisa dimiliki oleh pekerja di tempat kerja, kecuali …. a. Agama b. Fisik c. Kimia d. Psikologis e. Lingkungan 4. Perjanjian resmi yang memuat tentang K3 dan ditandatangani oleh President Richard M. Nixon adalah …. a. OSH b. OSHA c. NIOSH d. SOSH e. OSA 5. Beberapa jenis ilmu yang dipelajari dan dipakai dalam penerapan K3, kecuali …. a. Perilaku b. Teknologi c. Alam d. Kesehatan e. Agama 6. Berikut ini merupakan Undang-undang yang memuat tentang Keselamatan Kerja …. a. UU Thn 1971 b. UU Thn 1977 c. UU hn 1977 d. UU Thn 1970 e. UUD’45 Pasal 29 7. Yang mempengaruhi Anthropometri antara lain, kecuali …. a. Umur b. Pekerjaan c. Kelamin d. Kehamilan e. Iklim 8. Beberapa faktor yang dapat mendukung K3, kecuali …. a. Penyediaan tempat kerja aman b. Pematuhan standard yang sudah ada c. Penetapan insentif kerja d. Evaluasi keadaan tempat kerja e. Adanya tenaga konsultasi dan identifikasi 9. Beberapa keterbatasan manusia yang menghambat tingkat produktifitasan di tempat kerja, kecuali …. a. Penglihatan b. Usia c. Persepsi d. Gaji e. Kemampuan motorik 10. Beberapa faktor umum yang menghambat tingkat produktifitasan di tempat kerja, kecuali …. a. Pengoperasian peralatan yang cacat b. Kurangnya peralatan keselamatan c. Pekerjaan berabahaya d. Perbaharuan mesin dan peralatan e. Jadwal pekerjaan yang padat 11. Beberapa resiko umum yang terdapat di tempat kerja, kecuali …. a. Pelarut b. Logam c. Debu d. Asam e. Minuman 12. Contoh penyakit yang dapat muncul karena tempat kerja yang tidak memenuhi persyaratan ergonamis …. a. Ganglion b. Demam c. Cacar d. Sinus e. Asma 13. Di bawah ini merupakan temperatur yang baik di tempat kerja, kecuali …. a. 22° C b. 24° C c. 26° C d. 28° C e. 30° C 14. Pensosialisasian tentang pentingnya K3 di perusahaan dapat dilakukan dengan cara, kecuali …. a. Penyusunan kebijakan b. Pelatihan c. Penempelan poster d. Membayar orang e. Evaluasi 15. Berikut adalah perencanaan yang dapat dilakukan untuk mendukung K3 di tempat kerja, kecuali …. a. Pembebanan dan pengangkutan material yang minimal b. Mempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licin c. Tersedia fasilitas untuk evakuasi d. Tersedianya peralatan pencegah kebakaran di setiap mesin e. Penaikan gaji dan tunjangan karyawan 16. Ilmu yang mempelajari pengukuran tubuh manusia …. a. Antropometri b. Biologi c. Fisika d. Kimia e. Patology 17. Menurut ketentuan, syarat perusahaan harus memiliki bagian khusus untuk mengurusi K3 adalah memiliki jumlah pegawai sebanyak …. a. 50 b. 75 c. 100 d. 125 e. 150 18. Perusahaan dapat mengurangi perilaku berbahaya yang biasa dilakukan dengan cara, kecuali …. a. Menempelkan poster b. Mengganti manager c. Pelatihan d. Penyusunan kebijakan e. Inspeksi rutin 19. Berikut ini adalah cara mendokumentasi pengamatan K3 di lapangan, kecuali …. a. Mendaftar tertulis b. Mendokumentasikan peralatan c. Pengukuran dan pendenahan d. Foto e. Membersihkan 20. Contoh parameter untuk mengukur kwalitas udara, kecuali …. a. Volume b. Kimia c. Kebisingan d. Panas e. Ventilasi 21. Di bawah ini merupakan contoh zat kimia berbahaya yang mungkin terkandung di udara dan dilarang …. a. Karbondioksida b. Uap Air c. Ozon d. Aseton e. Oksigen 22. Berikut merupakan posisi kerja yang tidak ergonamis, kecuali …. a. Tegak lama b. Membungkuk c. Di luar jarak jangkauan d. Dalam posisi leher miring yang lama e. Kaki menyentuh lantai 23. Anthroponmetri dapat digunakan sebagai dasar, kecuali …. a. Perancangan area kerja b. Perhitungan tunjangan c. Perancangan alat kerja d. Perancangan produk-produk konsumtif e. Perancangan lingkungan kerja fisik 24. Berikut merupakan jenis-jenis kelelahan yang terdapat pada manusia, kecuali …. a. Kelelahan visual b. Kelelahan monoton c. Kelelahan materi d. Kelelahan fisik e. Kelelahan mental 25. Berikut merupakan beberapa faktor ergonomis yang perlu diperhatikan di tempat kerja, kecuali …. a. Temperatur b. Atmosfer c. Gerakan d. Berat e. Keadaan lingkungan Kunci Jawaban 1. B 2. D 3. A 4. B 5. E 6. D 7. B 8. C 9. D 10. D 11. E 12. A 13. E 14. D 15. E 16. A 17. C 18. B 19. E 20. A 21. D 22. E 23. B 24. C 25. C Kelelahan merupakan hal manusiawi yang akan dirasakan oleh setiap manusia. Hal tersebut karena bahkan dari sejak lahir sampai menjelang ajalnya, manusia mempunyai dorongan untuk bergerak dan melakukan bermacam aktivitas. Semua gerak dan aktivitas yang dilakukan tentunya bermakna atau setidaknya memiliki arti dan fungsi bagi manusia. Namun semakin banyak gerak dan aktivitas yang dilakukan, semakin berkurang juga keinginan dan kemampuan kita untuk melakukannya. Hal ini yang disebut sebagai kelelahan, sebagai akibat dari adanya batas kemampuan manusia untuk memiliki keinginan dan kekuatan untuk melakukan suatu gerak dan aktivitas. Kelelahan adalah hilangnya energi pada diri ini sehingga sebagai akibat pemakaian energi yang berlebih karena menyelesaikan macam-macam tugas pekerjaan yang melebihi kapasitas atau kekuatan individu Warsah & Daheri, 2021, hlm. 153. Kelelahan dapat diartikan suatu kondisi yang berbeda bagi setiap individu, akan tetapi tetapi semua individu tersebut mengalami kehilangan efisiensi, penurunan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Kelelahan adalah sesuatu keadaan atau kondisi, baik jasmani atau psikis, bukanlah suatu dorongan tertentu. Dorongan tertentu yang membuat kita tidak mau melakukan suatu hal mungkin adalah rasa malas dari perasaan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan pula bahwa kemalasan yang kita alami dapat terjadi sebagai akibat dari rasa lelah atau muak terhadap suatu hal. Inilah yang menyebabkan mengapa kelelahan dimasukkan pada gejala jiwa campuran yang dapat terdiri atas hilangnya perhatian kognisi, sehingga dapat menyebabkan afeksi negatif, dan berujung pada hilangnya motivasi konasi. Penyebab Kelelahan Kelelahan disebabkan karena berlangsungnya suatu aktivitas atau pekerjaan, baik aktivitas jasmani maupun rohani yang dikerjakan dalam waktu cukup lama terus menerus. Oleh karena itu, kelelahan juga dapat dikategorikan semacam stress. Contohnya adalah bagaimana suatu profesi dapat menyebabkan kelelahan kerja yang disebut sebagai bournout yang merupakan sejenis stress yang banyak dialami oleh banyak orang di perusahaan dengan hustle culture yang tinggi. Beberapa faktor penyebab kelelahan lainnya adalah sebagai berikut. Faktor Intrinsik Kelelahan dapat disebabkan dari dalam diri seseorang atau disebut juga sebagai faktor intrinsik. Beberapa penyebab kelelahan dari sisi intrinsik adalah sebagai berikut. Usia, Usia berkaitan dengan kinerja karena pada usia yang meningkat akan diikuti dengan proses degenerasi dari organ sehingga dalam hal ini kemampuan organ akan menurun. Dengan adanya penurunan kemampuan organ, maka hal ini akan menyebabkan tenaga kerja akan semakin mudah mengalami kelelahan. Jenis KelaminPada tenaga kerja wanita akan terjadi siklus biologis setiap bulan didalam mekanisme tubuhnya sehingga akan mempengaruhi kondisi fisik maupun psikisnya dan hal ini akan menyebabkan tingkat kelelahan wanita akan lebih besar dari pada tingkat kelelahan pria. Status Gizi Status gizi adalah salah satu faktor dari faktor kapasitas kerja, dimana keadaan gizi buruk dengan beban kerja yang beratakan menganggu kerja dan menurunkan efisiensi serta mengakibatkan kelelahan. Status Kesehatan Adanya beberapa penyakit yang dapat mempengaruhi kelelahan, misalnya seseorang yang mengalami nyeri jantung jika kekurangan darah, kebanyakan menyerang bilik kiri jantung sehingga paruparu akan mengalami bendungan dan penderita akan mengalami sesak napas sehingga akan mengalami kelelahan. Keadaan PsikisKeadaan psikis, yaitu suatu respon yang ditafsirkan bagian yang salah, sehingga merupakan suatu aktivitas secara primer suatu organ, akibatnya timbul ketegangan-ketegangan yang dapat meningkatkan tingkat kelelahan seseorang. Faktor Ekstrinsik Selain datang dari dalam diri, kelelahan juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor luar atau faktor ekstrinsik. Beberapa faktor ekstrinsik yang dapat menyebabkan kelelahan di antaranya adalah sebagai berikut. Beban Kerja dan Masa Kerja Beban kerja adalah volume pekerjaan yang dibebankan kepada tenaga kerja baik berupa fisik maupun mental dan menjadi tanggung jawabnya. Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya dan masing-masing tenaga kerja mempunyai kemampuan sendiri untuk menangani beban kerjanya sebagai beban kerja langsung ini. Beban kerja menentukan berapa lama seseorang dapat bekerja tanpa mengakibatkan kelelahan atau gangguan. Pada pekerjaan yang terlalu berat dan berlebihan akan mempercepat pula kelelahan seorang individu. Lingkungan Kerja Fisik Lingkungan kerja fisik yang mempengaruhi kelelahan antara lain penerangan, kebisingan dan iklim kerja seperti baik tidaknya penerangan atau pencahayaan, iklim kerja tempat kerja suhu atau temperatur, kelembaban udara, kecepatan gerak angin, dsb. Kebisingan Suara yang terlalu bising dan berlangsung lama dapat menimbulkan stimulasi daerah di dekat area penerimaan pendengaran berdenging. Keadaan ini akan menimbulkan kelelahan adalah reaksi fungsional dari pusat kesadaran yaitu cortex celebri yang dipengaruhi oleh sistem yang antagonistik, yaitu sistem penghambat inhibisi dan sistem aktivasi. Faktor Ergonomi Ergonomi dapat mengurangi beban kerja dan kelelahan kerja. Ergonomi juga berperan dalam memaksimalkan kenyamanan, keamanan dan efisiensi pekerjaan. Fisiologi Kelelahan Secara fisiologis, menurut Suma’mur 2014 keadaan dan perasaan lelah atau kelelahan adalah reaksi fungsional pusat kesadaran yaitu otak cortex celebri, yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistis yaitu sistem penghambat inhibisi dan sistem penggerak aktivasi. Inhibisi Inhibisi atau sistem penghambat bekerja terhadap talamus thalamus yang mampu menurunkan kemampuan manusia bereaksi dan menyebabkan kecenderungan untuk tidur. Aktivasi Sementara itu aktivasi atau sistem penggerak terdapat dalam formasio retikularis formation reticularis yang dapat merangsang pusat vegetatif untuk konversi ergotropis dari organ dalam tubuh kearah kegiatan bekerja, berkelahi, melarikan diri, dan lain-lain. Maka berdasarkan konsep tersebut keadaan seseorang pada suatu saat sangat tergantung kepada hasil kerja antara dua sistem antagonistis yang dimaksud. Apabila sistem penghambat berada pada posisi lebih kuat daripada sistem penggerak, seseorang berada dalam kondisi kelelahan. Sebaliknya, apabila sistem penggerak lebih kuat dari sistem penghambat, maka seseorang berada dalam keadaan segar atau tidak lelah. Siklus Krebs menghasilkan karbondioksida dan energi yang berbentuk Adenosin Triphosfat ATP. ATP merupakan sumber utama energi tubuh yang digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari atau bekerja. Kelelahan adalah akibat dari akumulasi asam laktat di otot dan di dalam aliran darah. Akumulasi asam laktat dapat menyebabkan penurunan kerja otot dan kemungkinan faktor saraf tepi dan sentral berpengaruh terhadap proses terjadinya kelelahan. Pada saat otot berkontraksi, glikogen diubah menjadi asam laktat dan asam ini merupakan produk yang dapat menghambat kontinuitas kerja otot sehingga terjadi kelelahan. Dalam stadium pemulihan terjadi proses yang mengubah sebagian asam laktat kembali menjadi glikogen sehingga memungkinkan otot dapat berfungsi normal kembali. Penyediaan oksigen berpengaruh terhadap kecepatan pemulihan fungsi otot. Bila beban kerja otot tidak terlampau besar maka otot dapat mempertahankan keseimbangan, asam laktat yang berlebih tidak terakumulasi sehingga kapasitas kerja otot kembali normal, tidak menurun. Menurut Simpson dalam Setyawati, 2011 dalam Warsah & Daheri, 2021, hlm. 155 kelelahan otot terjadi karena adanya kekurangan oksigen dan adanya penimbunan hasil metabolit otot berupa asam laktat dan CO2 yang tidak masuk ke dalam aliran darah Hastuti, 2015. Jenis-Jenis Kelelahan Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, kekalahan dapat disebabkan oleh faktor fisik atau mental. Berdasarkan hal tersebut, kita dapat membagi macam atau jenis kelelahan menjadi kelelahan jasmani, rohani yang akan dijelaskan sebagai berikut. Kelelahan jasmani, yakni kelelahan yang disebabkan oleh kekuatan jasmani atau tubuh yang berkurang, sehingga tidak dapat melakukan sesuatu dengan semestinya. Faktor kelelahan jasmani seperti dapat disebabkan oleh penggunaan daya fisik besar hingga mencapai batasnya, atau faktor kesehatan dan cacat tubuh. Kelelahan rohani, Kelalahan rohani adalah kelelahan yang disebabkan oleh hilangnya keinginan atau berkurangnya kekuatan berpikir sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menuntut kekuatan jiwa atau psikis dengan semestinya. Kelelahan jasmani dan rohani, Sebetulnya, kelelahan jasmani tidak dapat dipisahkan dengan kelelahan rohani, dan sebaliknya. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa antara kelelahan jasmani dan kelelahan rohani mempunyai hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi Ahmadi, 2003 dalam Warsah & Daheri, 2018, hlm. 156. Misalnya, kelelahan dan stres karena kondisi yang berkaitan dengan pekerjaan berisiko akan mengganggu efektivitas dan produktivitas pekerja karena memang pekerjaan semacam ini menguras banyak tenaga jasmani dan rohani. Teori Kelelahan Kelelahan menjadi salah satu gejala campuran atau proses mental manusia karena berkaitan banyak dengan produktivitas dan efisiensi pekerjaan manusia yang dapat disebabkan oleh kelelahan bekerja. Oleh karena itu, telah banyak ahli yang menelitinya dan menghasilkan berbagai konseptualisasi serta teori yang dapat menyebabkan dan mengatasi kelelahan atau rasa lelah. Berikut adalah beberapa teori kelelahan menurut para ahli. Teori Intoksinasi Intoksinasi terdiri atas kata “into” atau “intra” yang berarti “dalam”, dan “toxicum” yang berarti “racun”. Dengan demikian, Intoksinasi adalah adanya racun atau suatu zat residu berlebih pada tubuh kita yang dalam konteks kelelahan ini, berarti dapat menimbulkan kelelahan. Di dalam tubuh, terjadi pertukaran zat, peredaran darah dan pembakaran. Karena pertukaran zat, peredaran darah dan pembakaran itu, timbulah berbagai benda sisa atau residu. Kemudian zat sisa tersebut masuk ke dalam peredaran darah dan akhirnya masuk ke dalam susunan urat syaraf. Di sinilah benda-benda itu menyebabkan terbentuknya semacam benda berbisa atau racun. Menurut teori intoksikasi, proses Inilah yang menimbulkan rasa lelah, baik jasmani maupun rohani, baik setempat maupun seluruh tubuh. Teori Biologis Teori biologis terhadap kelelahan dikemukakan oleh Edward Thorndike, seorang ahli psikologi di abad ke-19 yang banyak menghasilkan teori-teori psikologi pada bidang pendidikan. Teori ini termasuk teori baru yang mencari sebab-sebab kelesuhan dari hukum-hukum hidup manusia. Thorndike menunjukkan dua peristiwa yang terjadi pada manusia, apabila ia bekerja lama, akan terjadi Pengurangan tenaga pada kita, menyababkan timbulnya gejala kelelahan. Perasaan kebosanan, Pekerjaan dalam waktu lama makin lama menimbulkan perasaan bosan. Kebosanan berkuranglah perasaan puas pada pekerjaan. Hal ini dirasakan juga sebagai kelesuhan/ kelelahan Mardianto, 2014 dalam Warsah & Daheri, 2021, hlm. 156. Referensi Suma’mur, 2014. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta Gunung Agung. Warsah, I., Daheri, M. 2021. Psikologi suatu pengantar. Yogyakarta Tunas Gemilang Press. “Kelelahan kronis adalah kelelahan yang berlangsung selama enam bulan atau lebih. Biasanya merupakan gejala dari kondisi kronis lain dan tidak akan hilang dengan istirahat.” Halodoc, Jakarta – Kelelahan kronis dalam dunia medis bukanlah sekadar rasa lelah biasa. Kelelahan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan lelah atau kekurangan energi secara keseluruhan. Kelelahan secara medis bisa disebabkan karena penyakit tertentu ataupun pilihan gaya hidup, seperti kurang olahraga atau pola makan yang buruk. Kelelahan bisa dikategorikan pada kondisi ringan sampai parah tergantung jenisnya. Informasi selengkapnya mengenai jenis kelelahan dan cara mengatasinya bisa dibaca di sini! Jenis Kelelahan dan Penyebabnya Beberapa jenis kelelahan agak sulit untuk diuraikan karena gejalanya seringkali sama. Namun, ada aspek durasi yang mungkin bisa membedakannya. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis kelelahan 1. Kelelahan Akut Kelelahan akut adalah kelelahan yang biasanya hilang setelah istirahat dan sering terjadi karena kurang tidur, stres, kelelahan, atau kelelahan otot. Kelelahan akut harusnya hanya bertahan selama satu bulan atau kurang, sampai rasa lelahnya diatasi dengan istirahat ataupun cara lainnya. 2. Kelelahan Berkepanjangan Kelelahan terus menerus atau berkepanjangan ini biasanya berlangsung selama 1-6 bulan. Kelelahan ini belum tentu karena kondisi kronis tetapi mungkin kebiasaan gaya hidup atau stres lingkungan. 3. Kelelahan Kronis Kelelahan kronis adalah kelelahan yang berlangsung selama enam bulan atau lebih. Biasanya merupakan gejala dari kondisi kronis lain dan tidak akan hilang dengan istirahat. 4. Sindrom Kelelahan Kronis Ini adalah suatu kondisi yang penyebabnya tidak diketahui. Seseorang biasanya didiagnosis dengan sindrom kelelahan kronis ketika tidak ada penjelasan lain untuk terjadinya kelelahan kronis 5. Kelelahan Terkait Pekerjaan Kelelahan ini dikaitkan dengan stres karena tuntutan pekerjaan, yang disebut burnout. Biasanya rena terlalu banyak bekerja dan tidak memiliki cukup waktu luang atau istirahat Penyebab Kelelahan Ada banyak kemungkinan penyebab kelelahan, mulai dari gaya hidup, kondisi kesehatan fisik, sampai kepada kesehatan mental. Berikut ulasannya 1 . Faktor Gaya Hidup Jika kamu mengalami kelelahan karena gaya hidup, coba cek bagaimana aktivitas harianmu. Apakah kamu terlalu banyak melakukan aktivitas fisik atau justru malah jarang? Kurang tidur juga bisa menjadi penyebab kelelahan sebagai akibat dari gaya hidup yang tidak sehat. Hal lain yang menjadi penyebab kelelahan dari faktor gaya hidup adalah Kelebihan berat badan atau stres obat tertentu, seperti antidepresan atau obat alkohol secara obat-obatan terlarang, seperti banyak mengonsumsi makan makanan bergizi 2. Kondisi Kesehatan Fisik Banyak kondisi medis juga dapat menyebabkan kelelahan. Contohnya meliputi kelelahan seperti pilek dan Addison, kelainan yang dapat memengaruhi kadar atau tiroid yang kurang atau tiroid yang terlalu tidur, seperti makan, seperti jantung 3. Masalah Kesehatan Mental Kondisi kesehatan mental juga dapat menyebabkan kelelahan. Misalnya, kelelahan adalah gejala umum dari kecemasan, depresi, dan gangguan afektif musiman. Penanganan Jenis-Jenis Kelelahan Kelelahan dapat menurunkan kualitas hidup, sehingga penanganan tepat sesuai penyebab dapat menjadi solusi yang perlu dilakukan. Kamu bisa menerapkan beberapa penanganan berikut ini untuk mengatasi jenis-jenis kelelahan, yaitu 1. Makan Diet Bergizi Diet seimbang memang berkontribusi pada tingkat energi. Konsumsi makanan yang tidak bergizi secara berlebihan dapat memicu kelelahan. 2. Mempraktikkan Tidur Teratur Tidur membantu merevitalisasi tubuh dan mempertahankan fungsinya. Ketika tidur terganggu, tubuh terpengaruh dalam banyak hal, dan kelelahan adalah tanda paling umum bahwa tubuh perlu istirahat. 3. Luangkan Waktu untuk Bersantai Tidak memiliki waktu relaksasi dan waktu luang yang cukup dapat menyebabkan kelelahan yang memicu stres. Sangat penting untuk memiliki waktu santai dan beristirahat karena stres sering kali dapat menyebabkan kelelahan. Hobi adalah kegiatan yang sangat baik untuk dilakukan selama waktu senggang, seperti berjalan-jalan atau membaca buku. 4. Aktivitas Fisik Menjalani aktivitas fisik secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan dan dapat membantu mengurangi kelelahan. Kalau kamu mengalami kelelahan yang tidak kunjung membaik, kamu perlu buat janji pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi kesehatan. Belum punya aplikasinya, yuk download Halodoc sekarang juga ya! Referensi Very Well Mind. Diakses pada 2022. Fatigue. Healthline. Diakses pada 2022. Causes of Fatigue and How to Manage It.

berikut merupakan jenis jenis kelelahan yang terdapat pada manusia kecuali